Anggur Bali
Bali dikenal dengan sebutannya pulau
dewata, yang secara astronomis Bali terletak pada posisi titik koordinat
08.03.40 – 08.50.48 lintang Selatan dan 114.25.53 – 115.42.40 bujur
Timur, yang berbatasan dengan laut Bali di Utara, samudra Indonesia di
Selatan, selat Bali di Barat dan selat Lombok di Timur. Luas wilayah
provinsi Bali 5.636,66 km persegi atau 0,29% dari luas Indonesia.
Provinsi Bali terbagi dalam 8 kabupaten dan 1 Kota, terluas kabupaten
Buleleng 1.365,88 km persegi atau 24,23% dari luas wilayah Bali.
Kabupaten Buleleng terdiri dari 9 Kecamatan dan 148 desa/kelurahan.
Kecamatannya adalah: Gerokgak, Seririt, Busungbiu, Banjar, Buleleng,
Sukasada, Sawan, Kubutambahan, dan Tejakula. Kabupaten Buleleng
merupakan sentra tanaman anggur di Bali.
Anggur merupakan tanaman buah berupa
perrdu yang merambat. Anggur berasal dari Armenia, tetapi budidaya
anggur sudah dikembangkan di Timur Tengah sejak 4000 SM. Sedangkan
teknologi pengolahan anggur menjadi wine pertama kali dikembangkan orang
Mesir pada 2500 SM. Dari Mesir budidaya dan teknologi pengolahan anggur
masuk ke Yunani dan menyebar ke daerah Laut Hitam sampai Spanyol,
Jerman, Prancis dan Austria. Sejalan dengan perjalanan Columbus anggur
dari asalnya ini mulai menyebar ke Mexico, Amerika Selatan, Afrika
selatan, Asia termasuk Indonesia dan Australia. Penyebaran ini juga
menjadikan Anggur punya beberapa sebutan seperti Grape di Eropa dan
Amerika, orang China menyebut Putao dan di Indonesia disebut anggur.
Anggur
termasuk tanaman marga Vitis. Tidak semua jenis dari marga ini dapat
dimakan, yang bisa dimakan hanya dua jenis yaitu Vitis vinifera dan
Vitis labrusca. Tanaman anggur jenis Vitis vinifera mempunyai ciri:
kulit tipis, rasa manis dan segar, kemampuan tumbuh dari dataran rendah
hingga 300 m dari permukaan laut beriklim kering, termasuk jenis ini
adalah Gros Colman, Probolinggo Biru dan Putih, Situbondo Kuning,
Alphonso Lavalle dan Golden Champion. Tanaman anggur jenis Vitis
labrusca mempunya ciri: kulit tebal, rasa masam dan kurang segar,
kemampuan tumbuh dari dataran rendah hingga 900 m dpl, kermasuk jenis
ini adalah Brilliant, Delaware, Carman, Beacon dan Isabella.Dari kedua
jenis ini yang banyak dikembangkan di Indonesia dan direkomendasi oleh
Departemen Pertanian sebagai jenis unggul adalah jenis Vitis vinifera
dari varietas Anggur Probolinggo Biru dan Alphonso Lavalle. Namun ada
juga yang dianjurkan ditanam antara lain Gross Collman, Probolinggo
Putih, Isabella, Delaware, Chifung dan Australia.
Anggur
dimanfaatkan sebagai buah segar maupun untuk diolah sebagai jadi produk
lain seperti minuman fermentasi hasil perasan anggur yang mengandung
alkohol biasa disebut Wine, dikeringkan menjadi kismis dan untuk
keperluan industri selai dan jeli. Di Indonesia sentra anggur terdapat
di Jawa Timur (Probolinggo, Pasuruan, Situbondo), Bali dan Kupang (NTT).
Tanaman
anggur dapat tumbuh baik di daerah dataran rendah, terutama di
tepi-tepi pantai, dengan musim kemarau panjang berkisar 4-7 bulan, angin
yang terlalu kencang kurang baik bagi anggur, curah hujan rata-rata 800
mm per tahun dan keadaan hujan yang terus menerus dapat merusak
premordia/ bakal perbungaan yaitu tengah berlangsung serta dapat
menimbulkan serangan hama dan penyakit. Sebaiknya sinar matahari yang
banyak/udara kering sangat baik bagi pertumbuhan vegetatif dan
pembuahannya, suhu rata-rata maksimal siang hari 31 derajat C dan suhu
rata-rata minimal malam hari 23 derajat C dengan kelembaban udara 75-80
%.
Tanah yang baik untuk tanaman anggur adalah mengandung pasir,
lempung berpasir, subur dan gembur, banyak mengandung humus dan hara
yang dibutuhkan. Derajat keasaman tanah yang cocok untuk budidaya anggur
adalah 7 (netral). Anggur akan tumbuh baik bila ditanam antara 5-1000 m
dpl atau di daerah dataran rendah. Perbedaan ketinggian akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Jenis Vitis vinifera
menghendaki ketinggian 1-300 m dpl. Jenis Vitis labrusca menghendaki
ketinggian 1-800 m dpl.
Pengadaan benih dapat dilakukan dengan
cara generatif (biji) dan vegetatif (cangkok, stek cabang, stek mata,
penyambungan). Perbanyakan tanaman yang paling efektif anggur adalah
dengan menggunakan stek. Bibit stek yang baik adalah : panjang stek
sekitar 25 cm terdiri atas 2-3 ruas dan diambil dari pohon induk yang
sudah berumur di atas satu tahun, bentuknya bulat berukuran sekitar 1
cm, kulitnya berwarna coklat muda dan cerah dengan bagian bawah kulit
telah hijau, berair dan bebas dari noda-noda hitam, mata tunas sehat
berukuran besar dan tampak padat. Mata tunas yang tidak sehat ukurannya
kecil dan ujungnya tampak memutih seperti kapuk.
Teknik
penyemaian benih dengan cara generatif bibit disemai di tempat yang
telah disediakan. Pembibitan dikerjakan dengan menyemaikan lebih dulu
dalam pot /keranjang sempai kira-kira selama 5 hari, setelah itu
dipindah ke media semai berupa campuran tanah, pupuk kandang dan pasir
dengan perbandingan 1:1:1. Media semai ini berupa polybag/keranjang yang
lebih besar dari tempat awal. Pemeliharaan pembibitan/penyemaian
dilakukan selama di persemaian selalu disiram dan jangan sampai
tergenang, penyemaian bibit di tempat teduh dan lembab selama sekitar 2
bulan. Pemindahan Bibit dilakukan sekitar 2 bulan tersebut bibit sudah
tumbuh dan berakar banyak siap untuk dipindah ke lapangan dengan memilih
yang segar dan sehat kondisinya, penanaman dilakukan di awal musim
kemarau/saat panas tertinggi.
Persiapan tanam yang perlu
dilakukan adalah: menentukan lokasi penanaman, menentukan luas areal
tanam, mengatur jarak tanam, membuat lubang tanam, menentukan dosis
pupuk kandang yang diperlukan. Pembukaan Lahan yang akan digunakan
dibersihkan dari sisa tanaman dan gulma dan tidak terlindung dari sinar
matahari. Pencangkulan untuk pembuatan lubang tanam dilakukan setelah
ada pengaturan jarak tanam yang sesuai dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm.
Lubang dibiarkan terkena sinar matahari selama 2-4 minggu. Pengapuran
hanya dilakukan bila pH tanah rendah/terlalu asam dan setelah 2-4
minggu lubang tanam diisi pupuk kandang, pasir dan tanah dengan
perbandingan 2:1:1.
Tanaman anggur merupakan tanaman monokultur.
Pengaturan jarak tanam penting diperhatikan dan juga sesuai dengan
larikan karena arah datangnya angin sangat besar pengaruhnya. Jarak
tanam bisa diatur dengan pola: 3 x 3 m, 4 x 4 m, 3 x 5 m, 3 x 4 m, 4 x 5
m, 4 x 5 m, 3 x 5 m dan 4 x 6 m. Lubang tanam yang diperlukan berukuran
60 x 60 x 60 cm yang disesuaikan dengan jarak tanam, isi lubang berupa
campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1 atau
1:1:2.
Penanaman bibit anggur terbaik pada saat musim kemarau,
sekitar Juni dan Juli. Setiap tanaman perlu lahan 20 m² termasuk
para-paranya yang harus dipersiapkan sebelum tanamannya tumbuh.
Para-para ini berguna untuk merayapkan batang dan cabangnya secara
mendatar pada ketinggian 2 m. Setiap tanaman juga diberi ajir bambu
untuk titian setelah bibit ditanam, agar pertumbuhannya dapat menjalar
ke atas menuju para-para.
Penyulaman hanya dilakukan bila
terdapat tanaman yang tidak sehat/mati. Pengontrolan dilakukan rutin
bersamaan saat penyiraman karena anggur perlu perhatian kontinyu.
Penjarangan buah sangat penting karena buah yang terlalu rapat justru
merusak perkembangan buah dan menurunkan kualitas buah. Dalam
penjarangan buah-buah yang perlu dibuang adalah: yang bertangkai
panjang, tidak sempurna bentuknya, buah yang ada di sebelah dalam, buah
yang terbentuk tanpa adanya persarian.
Penjarangan dilakukan
dalam dua tahap, tahap satu saat umur satu bulan setelah pembungaan dan
buah masih pentil, tahap dua dilakukan dua minggu setelah tahap satu dan
buah sebesar biji jagung. Untuk menjaga kualitas buah, juga perlu
dilakukan pembrongsongan (pembungkusan) buah. Pembungkusan dilakukan
bila dalam satu dompol buah sudah ada dua atau tiga buah yang masak.
Bahan yang umum dipakai bungkus adalah kertas semen dan kertas koran.
Penyiangan
dilakukan bila terdapat tanaman pengganggu sekitar tanaman anggur.
Perempalan bentuk pada anggur dilakukan mulai tanam sampai umur 1 tahun,
bertujuan untuk mendapat pertumbuhan yang baik, dengan cara membuang
tunas yang tidak perlu dan membiarkan satu tunas yang baik sebagai
batang pokok. Perempalan untuk pembuahan dilakukan setelah anggur
berumur 1 tahun. Sebelum perempalan diperiksa dahulu dengan memotong
ujung salah satu cabang, bila meneteskan air perempalan dilaksanakan,
tetapi bila tidak harus ditunda. Perempalan dilakukan dengan memotong
ranting-ranting, dengan meninggalkan 2-4 mata tunas dan semua daun
dibuang sehingga tanaman jadi gundul.
Pemupukan tanaman muda (0-1
tahun) : umur 0-3 bulan, 10 gram urea, interval 10 hari, umur 3-6
bulan, 15 gram urea, interval 15 hari, umur 6-12 bulan, 50 gram urea.
Cara pemberian dengan membuat larikan melingkar sekeliling tanaman
diameter 10-20 cm sedalam 5 cm. Pemupukan tanaman dewasa (1-seterusnya)
: umur 21 hari sebelum perempalan, 5 kaleng pupuk kandang, umur 11 hari
sebelum perempalan, 80 gram TSP/100 gram ZK, umur 7 hari sebelum
perempalan, 100 gram urea. Pupuk kandang diberikan sekali setahun, tahun
kedua dosis dinaikkan jadi 10 kaleng. Pupuk buatan dinaikkan dosisnya
urea 600 gram, TSP 300 gram, ZK 450 gram. Cara pemberian dengan
pembuatan larikan sekitar tanaman dengan diameter 1,5 m.
Pengairan/penyiraman
yang perlu diperhatikan adalah: anggur tidak tahan pada air yang
tergenang, anggur butuh pengairan yang harus dilakukan mulai tanam
sampai pemangkasan, menjelang pemangkasan, 3-4 minggu sebelumnya
pemberian air harus dihentikan, setelah masa pemangkasan, 2-3 hari
sebelumnya diberi air kembali sampai ujung ranting mengeluarkan air,
pemberian dilakukan sampai buahnya hampir masak, setelah mulai tua
pemberian air dihentikan supaya buah tidak pecah dan busuk.
Penyemprotan
insektisida dilakukan sebagai pencegahan terhadap hama yang mengganggu
pada anggur. Penyemprotan harus dihentikan 15 hari sebelum panen. Khusus
untuk hama Phyiloxera Vitifolia digunakan insektisida Furadan 3G/Temik 1
OG.
Setelah dua minggu pemangkasan pembuahan, cabang tersier
yang baru tumbuh mengeluarkan sulur-sulur pembentukan bunga yang keluar
dari mata ke 3, 4 dan 5. Bila ada cabang tersier yang tidak mengeluarkan
sulur dapat diadakan pemotongan dengan meninggalkan 3 mata bertujuan
untuk merangsang pertumbuhan sulur. Cabang tersier yang baru muncul
disisakan satu sulur saja, agar menghasilkan dompol bunga yang besar dan
buahnya bisa bermutu tinggi.
Hama yang menyerang tanaman anggur :
Phylloxera
Vitifolia. Menyerang tanaman anggur baik muda maupun tua berakibat
anggur jadi kering dan mati. Yang diserang adalah daun dan akar tanaman
secara langsung. Gejala umum pada daun terbentuk bisul-bisul kecil dan
akar membengkak seperti kutil. Hama ini menetap di bawah kulit batang
yang terkelupas dan dalam jaringan akar.
Kumbang Apogonia
destructor. Bentuk kumbang kecil dan warna hitam mengkilat. Menyerang
daun anggur pada malam hari dan kumbang ini mudah tertarik oleh sinar
lampu.
Wereng daun. Serangan wereng ini menyebabkan daun anggur berbintik putih, kemudian menjadi kuning coklat dan gugur.
Kutu putih. Dapat menyebabkan pucuk/tunas menjadi kerdil.
Ulat daun. Menyerang daun untuk dijadikan makanannya.
Rayap. Serangan yang paling parah bila menggerogoti akar tanaman yang masih muda sehingga membuat jadi layu dan akhirnya mati.
Burung, kalong, bajing dan musang. Menyerang buah yang mulai masak untuk dijadikan makanannya.
Cara
untuk memberantas hama anggur dilakukan dengan menyemprotkan
insektisida pada bagian yang terkena serangan. Penyemprotan dilakukan
secara rutin dan dihentikan menjelang masa petik. Khusus hama Phyloxera
vitifolia dilakukan dengan menyiramkan insektisida di sekeliling
tanaman. Penyiraman bisa dilakukan sebelum tanam, setelah tanam/setelah
panen. Sedangkan untuk menanggulangi hama dari hewan besar dapat memakai
jebakan.
Penyakit yang menyerang tanaman anggur :
Downy
Mildew (jamur). Gejalanya daun nampak kuning bagian bawah terlihat ada
tepung warna putih-kuning. Daun, bunga maupun tandan muda bisa mati bila
terkena penyakit ini terutama saat musim penghujan atau kelembaban yang
tinggi.
Powdery Mildew . Pada permukaan daun terdapat bedak
tipis putih kelabu. Menyerang pucuk, bunga dan buah muda bahkan dapat
merusak ranting sehingga jadi kerdil dan rusak.
Penyakit busuk hitam. Menyebabkan buah jadi keriput, busuk dan gugur.
Phakospora Vitis. Daun sebelah bawah tertutup tepung berwarna orange (massa sporanya).
Peronospora.
Bila udara terlalu lembab jamur ini menyerang daun anggur dan dapat
dikenali karena spora berwarna kuning di bawah daun. Untuk memberantas
penyakit anggur dilakukan dengan menyemprotkan fungisida dengan waktu a
sebelum masa berbunga, setelah berbunga dan 8-12 hari sesudah
penyemprotan kedua setelah berbunga. Sedang untuk penyakit busuk hitam
penyemprotan dilakukan sebelum masa berbunga, saat berbunga dan 2 minggu
sebelum masa petik.
Umur panen anggur tergantung jenis yang
ditanam, iklim dan tinggi tempat. Untuk daerah rendah umur buah 90-100
hari setelah pangkas, daerah dataran tinggi umur buah antara 105–110
hari. Tingkat kemasakan buah yang baik untuk dipanen adalah warna dalam
satu tandan telah rata, butir buah mudah lepas dari tandan dan keadaan
buah kenyal serta lunak.